A line of technical charts and some coins referring to investing versus trading

Investasi dan trading sama-sama merupakan upaya untuk menghasilkan profit dari suatu aset atau di pasar modal. Kedua istilah ini biasanya bisa saling menggantikan, bergantung pada situasi dan durasinya. Ada beberapa kesamaan antara kedua hal ini. Namun, perbedaannya adalah cara untuk mencapai tujuan menghasilkan profit. Ringkasnya, investasi identik dengan membangun kekayaan selama periode yang lebih lama, yaitu jangka menengah/panjang. Trading identik dengan menghasilkan profit dalam waktu singkat.

Mari kita bahas keduanya agar tidak ada kebingungan untuk membedakan semua istilah ini, terutama bagi pemula. Kami akan menjelaskan bagaimana, kapan, dan letak perbedaan trading dan investasi. Artikel ini dibagi menjadi topik berikut agar mudah dipahami:

Apa itu investasi?

Apa itu trading?

Perbedaan utama antara investasi dan trading

Investasi vs Trading: mana yang lebih baik?

Sekarang mari kita bedah langsung dua istilah ini.


Apa itu investasi?

Investasi adalah strategi membeli dan memegang aset yang bersifat jangka panjang. Investor membeli dan memegang aset dalam hitungan tahun hingga dekade. Esensinya adalah menghasilkan profit signifikan saat harga aset terus meningkat. Banyak investor yang menginvestasikan kembali penghasilan dari investasi mereka untuk menghasilkan profit lebih besar lagi. Tujuan investasi investor menentukan durasi investasi. Contohnya, orang yang berinvestasi properti mungkin memerlukan waktu 3-5 tahun, sedangkan orang yang berinvestasi pada dana pensiun mungkin memiliki horizon waktu 20 hingga 30 tahun.

Ada prinsip fundamental yang berlaku pada investasi. Investor yang menginginkan potensi hasil lebih tinggi harus bersedia menanggung risiko investasi lebih tinggi, yang disebut juga "risk-return tradeoff" atau kompromi antara risiko dan hasil. Sederhananya, ini merujuk pada perbedaan antara hasil harapan dan aktual suatu investasi. Lama horizon waktu menentukan risiko investasi yang harus dipertimbangkan oleh investor. Investor yang menginginkan horizon jangka pendek sebaiknya memilih tipe investasi konservatif untuk menghindari risiko gagal mencapai tujuannya. Pergerakan naik dan turun pasar finansial dalam jangka pendek disukai banyak investor. Ini juga membuat investor tetap optimis karena bahkan ketika ada periode performa rendah, harga suatu saat akan kembali memantul dan pulih dari penurunan jangka pendek.


Tipe investasi

Investasi aktif: Tipe investasi ini membeli dan menjual sekuritas secara aktif untuk melampaui performa indeks acuan investasi tertentu dalam suatu periode. Investor aktif bisa membeli empat puluh aset atau saham untuk melampaui performa 500 perusahaan terbesar AS, dikenal juga sebagai indeks S&P 500.

Dua gaya investasi yang umum dipilih investor adalah gaya investasi aktif dan pasif.

Investasi pasif: Tipe investasi ini berupaya menyamai performa pasar atau indeks acuan selama waktu tertentu. Dalam hal ini, investor menghindari sekuritas satuan dan memilih dana yang menggunakan benchmark, misalnya dana indeks dan ETF (Exchange-Traded Fund). Ini dilakukan untuk mengikuti performa pasar.


Apa itu trading?

Trading tipe investasi finansial yang bersifat lebih aktif dan jangka pendek dibandingkan investasi. Trader memegang posisi trading selama waktu yang jauh lebih pendek. Trader biasanya membeli atau menjual sekuritas dalam hitungan jam, hari, atau pekan untuk mengambil untung dari pergerakan harga dalam waktu sesingkat mungkin.

Investor mendapat untung dari kenaikan harga aset, sedangkan trader memanfaatkan kenaikan maupun penurunan harga untuk mendapatkan untung. Investor berfokus pada prospek pertumbuhan jangka panjang, sedangkan trader berfokus pada proyeksi arah pergerakan harga aset kemudian membuat strategi untuk menghasilkan profit dari proyeksi tersebut. Trader biasanya mengandalkan order stop loss untuk menutup otomatis trade yang merugi pada level harga yang ditentukan, guna melindungi modal trading. Sementara itu, investor menjalani periode performa rendah hingga berlalu.

Trading memerlukan komitmen lebih tinggi dibandingkan investasi. Investor bisa membeli aset, dana, atau saham, kemudian membiarkannya untuk waktu yang lama. Namun, trader harus terus memantau pergerakan dan perubahan pasar tanpa henti. Untuk melakukan hal ini, trader memiliki berbagai gaya trading yang dapat mereka gunakan. Kita akan membahasnya sekilas.


Gaya trading

Swing trading: Gaya trading ini berfokus pada pergerakan harga yang lebih besar, alih-alih mencari awal dan akhir suatu tren harga. Trader seperti ini memegang posisi selama hitungan hari hingga pekan.

Scalping: Gaya trading ini mencari profit kecil secara berulang-ulang. Trader memegang posisi trading dalam waktu sesingkat mungkin, mulai hitungan detik hingga menit.

Day Trading: Membuka dan menutup posisi dalam satu hari. Trade yang ditutup sebelum pasar ditutup meminimalkan risiko berita pasar yang tidak diharapkan saat malam hari.

Trading posisi: Trader gaya ini mengambil untuk dari harga dominan yang sedang tren. Tren terjadi ketika harga aset tertentu memiliki pergerakan satu arah selama periode yang cukup lama.

Gaya trading sosial: Ini adalah gaya trading tambahan. Industri finansial terdiri dari trader dengan asal, latar belakang, dan keahlian yang beragam. Sebagian trader lebih berpengetahuan, berpengalaman, dan terampil dibandingkan trader lainnya. Kolaborasi antara trader sangat penting. Trading sosial berfungsi seperti jejaring sosial.


Apa itu Trading Sosial?

Anda tidak dapat trading dengan yakin jika Anda tidak memahami seluk beluk pasar finansial seperti trading forex, atau trading logam. Sebagai trader, Anda tidak bisa berdiri sendiri. Inilah peran trader sosial, memberi eksposur kepada trader pemula atau kurang berpengalaman.

Kita sudah sering membicarakan gaya trading ini, tetapi kita perlu memahaminya. Cara kerjanya mirip jejaring sosial, tetapi trader berbagi tentang ide, keahlian, atau pengetahuan trading, bukan berbagi foto atau selfie. Interaksi terjadi dengan memantau hasil trading trader profesional, menganalisis dan menerapkannya pada trading Anda. Caranya sederhana: begitu Anda menemukan trader sukses, Anda bisa mengikuti dan menyalin trade mereka. Trading sosial memiliki sejumlah keunggulan.


Keunggulan trading sosial

Trader bisa mendapatkan gambaran pasar trading dengan cepat. Trader bisa menekan biaya dan waktu yang diperlukan untuk belajar dengan menggunakan platform trading online sosial. Prosesnya efisien dan cepat.

Anda belajar sambil menjalankan langsung. Anda bisa mengikuti strategi trader berpengalaman dan menerapkannya pada trading Anda. Ini berarti Anda tidak perlu menuntaskan belajar untuk mulai menghasilkan. Anda bisa menghasilkan sejak hari pertama dengan menyalin trade sukses yang dibuat trader lain.

Trading sosial memunculkan komunitas trader dan investor dan membeli platform untuk berbagi, berinteraksi, dan berkolaborasi dalam berbagai upaya trading. Karena platform ini online, tidak ada batas tentang dari mana, kapan, bagaimana, dan di mana anda mendapatkan informasi, selama ada koneksi internet. Ini adalah komunitas trader global.

Terakhir, Anda bisa mendapatkan informasi langsung dari sumbernya tanpa pihak ketiga, sehingga mendapatkan informasi yang dapat diandalkan menjadi lebih mudah. Selain itu, tidak ada batasan geografis dalam mengakses informasi, karena semuanya online.


Perbedaan utama antara investasi dan trading

Perbedaan utama dua strategi ini adalah investasi berfokus pada jangka panjang, dan trading berfokus pada jangka pendek. Berikut beberapa perbedaan lainnya.

Perbedaan utama pertama adalah tipe kelas aset yang digunakan setiap strategi. Kelas aset yang paling umum digunakan untuk investasi adalah saham. Saham merupakan kepemilikan dalam suatu perusahaan. Aset ini bisa memberikan hasil yang besar selama periode tertentu dibandingkan aset lainnya. Investor juga dapat menambahkan aset lainnya untuk diversifikasi portofolio. Trader memiliki banyak pilihan kelas aset, contohnya trading futures, indeks, komoditas, mata uang, dan banyak lagi. Perbedaan lainnya adalah investasi membeli aset langsung, sedangkan trader terkadang menggunakan instrumen finansial seperti CFD untuk mendapatkan aset.

Perbedaan penting lainnya adalah cara mencari peluang dan riset pasar. Investor banyak menggunakan analisis fundamental dengan membaca informasi mengenai aset tertentu sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual aset. Investor saham melihat faktor berikut: neraca, ancaman kompetitor, perkembangan laba, atau keadaan ekonomi sebelum memutuskan untuk membeli saham. Trader lebih berfokus pada analisis teknikal dengan mempelajari grafik harga, pola, tren, dan indikator untuk memperkirakan pergerakan harga mendatang. Data harga historis dapat memproyeksikan pergerakan harga pada masa yang akan datang. Trader menggunakan strategi analisis teknikalberikut.

Trading breakout: Ini berlaku pada aset yang menembus level resistance atau support yang ditentukan.

Trading tren: Strategi ini bertujuan menghasilkan profit dari tren harga aset. Trader perlu trading mengikuti arah tren untuk mendapatkan profit.

Trading support atau resistance: Strategi untuk menghasilkan profit dengan mengidentifikasi level support atau resistance. Support adalah level harga yang sulit ditembus lebih rendah dari itu. Resistance adalah level harga yang sulit ditembus lebih tinggi dari itu.

Satu lagi perbedaan penting adalah risiko dan manajemen risiko: investasi maupun trading memiliki risiko unik. Artinya, keduanya memerlukan pengelolaan risiko yang berbeda. Ada dua tipe risiko bagi investasi, yaitu risiko spesifik dan risiko pasar. Risiko pasar adalah risiko turunnya nilai pasar secara keseluruhan, sedangkan risiko spesifik adalah risiko turunnya nilai aset tertentu misalnya saham. Diversifikasi portofolio dapat meminimalkan risiko tersebut. Trader menghadapi 2 tipe risiko: risiko volatilitas dan risiko leverage. Volatilitas adalah fluktuasi harga jangka pendek, sedangkan leverage adalah trading menggunakan dana pinjaman. Untuk mengantisipasi risiko, trader menerapkan strategi di bawah.

Cobalah untuk menghindari leverage berlebihan dengan mengatur order stop-loss guna membatasi rugi, dan tentukan besar posisi secara optimal.


Investasi vs. Trading: Mana yang lebih baik?

Kedua strategi ini memiliki pro dan kontra. Para pakar telah membuktikan bahwa investasi maupun trading dapat digunakan untuk menghasilkan profit di pasar finansial global. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan strategi yang cocok untuk Anda:

Toleransi risiko

Tujuan finansial

Pengetahuan mengenai kelas aset/segmen pasar tertentu

Modal

Waktu: seberapa banyak waktu yang dimiliki investor atau trader untuk memantau kepemilikan dan melakukan riset

Anda hanya dapat menentukan strategi yang cocok dengan kebutuhan Anda setelah mempertimbangkan semua faktor tersebut. Namun, bagi banyak orang, investasi lebih disukai karena sejumlah alasan. Sebelum membahas alasannya, kita dapat memisahkan kedua istilah ini dengan menyebut trading sebagai investasi aktif dan investasi sebagai investasi pasif, agar kita dapat memahami dengan lebih baik. Berikut alasannya:

Investasi memberi Anda waktu untuk melakukan aktivitas lainnya sambil menunggu kepemilikan Anda membuahkan hasil.

Biaya tersembunyi mengikis profit trading atau investasi aktif.

Sebagian aset memerlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan profit.

Terakhir, risiko jangka pendek terkadang sulit diatasi. Potensi pemulihan profit Anda lebih tinggi dengan horizon jangka panjang. Jadi, karena horizon panjang dan hasil lebih tinggi, investasi tampak lebih menarik bagi banyak orang.

Kesimpulan Sejak awal artikel ini, ada tiga karakteristik yang jelas. Tiga karakteristik tersebut adalah durasi, pendekatan, dan risiko. Investasi jangka panjang melibatkan risiko lebih rendah, sedangkan trading jangka panjang membawa risiko lebih besar. Perlu diketahui bahwa Anda bisa melakukan investasi dan juga trading, bergantung pada kesabaran dan kemampuan Anda menanggung risiko. Sebelumnya, Anda mungkin menggunakan dua istilah ini bergantian tanpa memahami maknanya. Setelah membaca artikel ini, kami yakin Anda sudah paham perbedaan utama keduanya. Kesimpulannya, baik investasi maupun trading bergantung pada berbagai faktor pasar. Karena itu, Anda perlu meluangkan waktu untuk belajar agar dapat menghasilkan profit.


DISKLAIMER:
Informasi ini adalah komunikasi pemasaran semata dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi atau rekomendasi investasi.

Share: